Penyanyi jazz Andini Aisyah Hariadi atau lebih dikenal dengan Andien, 31, menilai musisi muda Indonesia semakin eksploratif dalam bermusik. Hal itu juga yang menurutnya membuat musisi Indonesia semakin banyak yang mendunia dan tidak jarang sukses mendapatkan penghargaan.
“Indonesia semakin punya kesempatan di dunia internasional. Anak mudanya sangat kreatif, banyak juga yang dapat penghargaan,” ujar perempuan kelahiran Jakarta 25 Agustus 1985 itu, baru-baru ini.
Menurutnya, dalam mendorong musikalitas anak muda, diperlukan festival-festival musik yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi bakat dan kemampuan termasuk ia sendiri yang tertantang ketika harus menjadi penampil pada salah satu festival musik terbesar di Tanah Air, Soundrenalin, acara yang kini rutin diselenggarakan.
Pemilik album Gemintang itu mengatakan, pada ajang yang kali ini bakal digelar di Bali pada 9-10 September mendatang tersebut, ia akan berkolaborasi dengan musisi lain, yakni Scaller Band yang genre musiknya jauh berbeda dari yang biasa dia bawakan.
“Soundrenalin membuat saya deg-degan karena ketika pertama kali dikasih tahu konsepnya kolaborasi cross genre. Kalau saya yang manggung sendiri, kan sudah ketebak lagunya. Karena ini kolaborasi, jadi merupakan sesuatu yang baru bagi saya. Dalam kolaborasi itu banyak ide yang disatukan,” tutur Andien ketika ditemui di Jakarta, Selasa (11/7).
Ia mengakui kolaborasi dengan musisi yang warna musiknya berbeda dengannya akan sulit. Namun, di lain sisi, itu membuatnya lebih tertantang dan gairahnya terasa dibangkitkan kembali.
“Sebagai musisi membutuhkan tantangan seperti ini. Tidak bisa berada di zona aman dan nyaman (terus). Kalau mau memperkaya warna musik, justru dengarkan genre musik yang berbeda-beda, seperti musik-musik techno yang enggak ke-taker sama saya, sehingga akan tercipta hal baru,” terang istri fotografer Irfan Wahyudi Prihutomo atau Ippe itu.
Bercerita mengenai kesibukannya, ibu Anakku Askara Biru (Kawa) itu mengatakan dalam waktu dekat akan mengeluarkan album baru. Menurut Andien, album yang rekamannya dimulai sejak ia hamil dan melahirkan anak pertamanya itu punya warna musik yang lebih dewasa bila dibandingkan dengan album sebelumnya.
Andien mengatakan, setelah 17 tahun, ini kali kedua ia mengeluarkan album indie. “Proses pembuatannya dilakukan sejak saya hamil empat bulan dan terus berjalan. Makanya single pertama berjudul Belahan Jantungku dibuat saat aku hamil sembilan bulan. Sensasi berbeda ketika rekaman dalam kondisi hamil. Album ini lebih punya roh,” tuturnya.
Andien juga mengakui pada lagu-lagu tertentu dalam album tersebut napasnya terengah-engah karena bernyanyi dengan kondisi perut besar. Meski demikian, ia menganggap jadi seorang ibu merupakan titik balik dalam fase hidupnya. “Itu proses yang panjang sekali. Akan tetapi, karena berbagai keadaan, justru menguatkan,” kata dia.

Penyanyi, Penulis lagu, Aktris Indonesia multitalenta yang bergenre Jazz, R&B, Soul dan Pop