Apa hal yang paling membuat seorang perempuan merasa istimewa selain menjadi perempuan itu sendiri? Jawabannya adalah menjadi seorang ibu. Perempuan dengan ceritanya masing-masing, perjalanan seorang perempuan yang tidak bisa disamakan antara yang satu dengan lainnya.
Perempuan dilahirkan ke dunia sebagai seorang anak, menikah dengan laki-laki yang dicintainya menjadi seorang istri, dan melahirkan jiwa yang baru menjadi seorang ibu. Kisah perempuan barangkali tidak selalu sama, seperti Tuhan menciptakan manusia yang beragam, perempuan pun diciptakan dengan kisah, tantangan, dan takdir yang dipegangnya masing-masing.
“Tuhan, aku adalah bejana kosong. Tolong isi dengan apa pun yang Kau berikan untukku jika memang itu sesuai dengan jalanku. Aku percaya, aku tidak sendirian menjalani kehamilan ini.” – Andien Aisyah
Sama seperti ketika manusia mencari jati diri, proses perjalanan kehidupan perempuan pun spesial dengan rimbanya masing-masing. Seperti kisah Andien Aisyah dalam buku “Belahan Jantungku” ini yang bercerita tentang kisahnya sendiri sebagai perempuan dan proses dirinya menjadi seorang ibu.
Bagi seorang perempuan, bukan hanya harus siap dengan kodrat di masa mendatang nanti. Tapi juga penting untuk selalu sehat secara fisik dan mental.
Bagi Andien Aisyah sendiri, menjadi seorang ibu artinya harus menyadari bahwa tidak semua orang akan memahami pilihan-pilihannya yang diambilnya.
Buku ini adalah kisah Andien Aisyah dengan segudang kebingungan dan ketidakpercayaan dirinya menjadi ibu baru, dan oleh karena hal tersebut ia membagikan kisahnya melalui buku “Belahan Jantungku”.
Buku ini akan memperlihatkan sisi lain seorang Andien yang bertanya-tanya tentang dunia seorang perempuan, calon ibu hingga menjadi ibu.
Buku ini membawa energi positif dari mereka yang berkontribusi dalam perjalanan Andien menemukan sosok dirinya yang baru, seorang ibu.
Dari Reza Gunawan, Nia Umar, Tantan Kuswandi, Fonda Kuswandi, Dokter Ratih Ayu Wulandari, Irene Mongkar, Gobind Vashdev, Coach Yusa Aziz, hingga Najeela Shihab yang merupakan para ahli dalam ranahnya, turut menitipkan pesan penting melalui buku ini.
Belahan Jantungku dibuka dengan kata pengantar dari Reza Gunawan, seorang praktisi kesehatan holistik dan pegiat gentle birth. Kata pengantar dalam buku ini memberikan dua wawasan baru. Pertama, mengembalikan perempuan sebagai pemeran utama yang aktif dalam proses persalinan. Kedua, berserah diri pada proses yang sudah menjadi kodrat dasarnya seorang perempuan bahwa semua yang terjadi pada perempuan adalah sebuah peristiwa yang alamiah.
Melalui buku ini yang Andien tulis bersama rekan satu komunitasnya, Kenya, ia ingin menjelaskan bahwa pengalaman dan pilihan-pilihan yang dibuat oleh keluarga kecilnya kadang tidak bisa disepakati oleh semua orang. Andien bersama keputusan-keputusan atas dirinya dan untuk anaknya di dalam buku ini menjadi media interaksi dengan dirinya sendiri dan bahkan bonusnya adalah bertemunya ia dengan orang-orang yang sangat berarti bagi dirinya.
Kebingungan dan ketidakpercayaan diri Andien akan menjadi seorang ibu rupanya menghasilkan buku berkualitas ini. Andien Aisyah yang pada saat itu akan menjadi ibu adalah sesuatu yang terjadi di luar kendalinya membuat ia bertekad untuk terus tumbuh dan belajar serta mempersiapkan dirinya dalam menjalani proses kehamilan.
Melalui pengalaman Andien, kita tahu bahwa proses pembelajaran hidup tidak terhenti dan tidak hanya dimulai ketika kita memiliki peran baru. Sejatinya bagi para ibu dan menjadi orang tua adalah proses belajar yang tidak pernah selesai.
Penyanyi, Penulis lagu, Aktris Indonesia multitalenta yang bergenre Jazz, R&B, Soul dan Pop